PSSI Dalami Lima Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia, Proses Seleksi Masuk Tahap Pendalaman
Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji memastikan bahwa PSSI tengah mendalami lima calon pelatih baru timnas Indonesia. Kelima kandidat tersebut kini masuk tahap penilaian lanjutan sebelum ditentukan satu nama yang akan memimpin skuad Garuda.
“Lima itulah yang sedang kami dalami. Tadi saya juga berdiskusi dengan Alex (Direktur Teknik PSSI) terkait proses ini. Pendalamannya sudah berjalan, tinggal langkah selanjutnya,” ujar Sumardji saat menghadiri latihan resmi tim di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin, menjelang laga kedua melawan Mali U-22 di Stadion Pakansari, Bogor.
Seleksi Pelatih Timnas Mengikuti Mekanisme Resmi PSSI
Menurut Sumardji, pemilihan pelatih baru akan dilakukan secara hati-hati dan mengikuti mekanisme resmi PSSI. Semua rekomendasi dan catatan hasil pendalaman akan langsung disampaikan kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
“Mekanismenya sudah ada dan saya tidak perlu sampaikan. Intinya nanti akan di-notes langsung oleh Ketua Umum. Tugas saya dengan Alex sudah final, tinggal proses tindak lanjutnya,” katanya.
Ia berharap pelatih yang terpilih nantinya bisa membawa perubahan positif serta meningkatkan performa timnas di berbagai ajang internasional.
Sumardji Belum Pastikan Kapan Pelatih Baru Diumumkan
Meski publik berharap pelatih baru dapat diumumkan pada Desember, Sumardji menegaskan bahwa semua harus menunggu proses yang sedang berjalan.
“Ya tunggu prosesnya. Jangan terlalu dikerucutkan,” ujarnya ketika ditanya mengenai kemungkinan pengumuman dalam waktu dekat.
Ketua BTN itu juga enggan membeberkan siapa saja kelima kandidat pelatih timnas, termasuk menanggapi rumor yang beredar mengenai nama-nama tertentu.
Rumor Kandidat Menguat, Termasuk Mantan Pelatih Uzbekistan
Beberapa nama telah muncul dalam bursa pelatih timnas Indonesia, salah satunya mantan pelatih timnas Uzbekistan, Timur Kapadze, yang ramai dibicarakan suporter. Namun, Wakil Ketua Umum PSSI I, Zainudin Amali, menilai rumor tersebut merupakan bagian dari aspirasi publik yang tidak selalu mencerminkan keputusan resmi federasi.
Sumber AntaraNews
